Rumah Einstein Hingga Sherlock Holmes Jadi Museum
MutiaraIndonesia.com - Beberpa museum di dunia merupakan peninggalan tokoh-tokoh bersejarah terkenal, mulai pelukis hingga ilmuwan. Saking terkenalnya, tempat tinggal mereka kini dijadikan museum untuk mengenang jasa-jasanya. Tokoh mana sajakah yang rumahnya dijadikan museum? Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip Bootsnall:
Apartemen Einstein, Bern, Swiss
Albert Einstein adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar pada abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel Fisika pada 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis". Pada 1903, Einstein bersama istri dan anaknya pindah ke sebuah kamar di apartemen Kota Bern, Swiss, dari Jerman. Meskipun hanya tinggal di apartemen selama tiga tahun, apartemen tersebut kini direstorasi dan dilindungi sebagai salah satu tempat wisata bersejarah di Bern. Isi dalam kamar tidak berubah, tetap seperti Einsten meninggalkannya saat pindah dari Bern menuju Zurich.
Museum Sherlock Holmes, London
Sherlock Holmes memang bukanlah tokoh nyata, tapi tokoh fiksi karangan penulis berkebangsaan Inggris, Sir Arthur Conan Doyle. Namun, ia memiliki banyak peninggalan yang 'nyata'. Apabila Anda penggemar berat kisah detektif terkenar ini, maka wajib hukumnya untuk mengunjungi Museum Sherlock Holmes di London. Museum ini menjadi salah satu ikon di London, apalagi dengan patung detektif yang berada di jalan Baker, tempat museum ini tinggal.
Kediaman Anne Frank, Amsterdam
Anne Frank adalah seorang perempuan Yahudi yang menulis sebuah buku harian ketika ia bersembunyi bersama keluarga dan empat temannya di Amsterdam semasa pendudukan Nazi di Belanda pada Perang Dunia II. Setelah bersembunyi selama dua tahun, grup mereka dikhianati dan mereka dibawa ke kamp konsentrasi yang mengakibatkan seluruhnya tewas kecuali Otto, ayah Anne. Otto kembali ke Amsterdam dan dia menemukan buku harian anaknya. Karena yakin akan uniknya catatan tersebut, Otto berusaha mempublikasikannya. Buku harian tersebut diberikan kepada Anne pada ulang tahunnya yang ke-13 dan mencatat rentetan peristiwa-peristiwa kehidupan Anne dari 12 Juni 1942 hingga catatan terakhir pada 1 Agustus 1944.
Akhirnya, buku harian itu diterjemahkan dari bahasa Belanda ke berbagai bahasa dan menjadi salah satu buku yang paling banyak dibaca di dunia. Beberapa produksi teater dan film juga mengangkat tema diari ini. Buku harian yang digambarkan sebagai karya yang dewasa dan berwawasan ini menyodorkan potret kehidupan sehari-hari yang mendalam di bawah pendudukan Nazi; melalui tulisannya, Anne Frank menjadi salah satu korban Holocaust yang paling banyak dibicarakan. Tidak hanya buku hariannya, rumah tempat persembunyiannya juga menjadi salah satu tempat wisata terkenal di Amsterdam. Rumah ini digunakan sebagai tempat persembunyian delapan orang Yahudi dan pada 1950an sempat terancam akan dihancurkan. Namun kini rumah ini dijadikan museum untuk mengenang Anne Frank. Tempat persembunyian yang ada di rumah ini tetap terjaga keasliannya, ditambah dengan buku harian Anne yang asli. Pengunjung yang ingin masuk ke dalam museum ini harus membeli tiket secara online karena antrian masuk museum ini sangat panjang.
Museum Frida Kahlo, Coyoachan, Meksiko
Frida Kahlo adalah seorang pelukis Meksiko yang lahir di Coyoacán. Rumah yang menjadi tempat tinggalnya bersama sang suami, Diego Rivera, ini kini menjadi sebuah museum, dengan koleksi lukisan-lukisannya dan juga berbagai artifak seni yang dikumpulkan Frida dan suaminya semasa hidup. Selain itu ada pula baju-baju tradisional berwarna-warni yang sering dikenakannya saat melukis dan studio lukisnya.
0 Comments:
Posting Komentar